Dowa Eco System Indonesia – Presentasi Final DESI SGP 2024 pada Rabu, 24 Juli 2024, menandai puncak sekaligus akhir dari program “Dowa Eco System Indonesia Small Grants Program” atau “DESI SGP 2024,” yang diselenggarakan oleh PT Dowa Eco System Indonesia (DESI) untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Program ini mendukung pelaksanaan proyek lingkungan berkelanjutan yang dikembangkan oleh pelajar SMA, SMK, dan yang sederajat di Kecamatan Brondong dan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, melalui penyediaan dana. Proyek-proyek ini diharapkan dapat memperkenalkan solusi inovatif untuk tantangan terkait restorasi lahan, desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Takanobu Tachikawa, Presiden Direktur DESI, menekankan kembali komitmen DESI terhadap lingkungan yang berkelanjutan. “DESI tidak hanya fokus pada bisnis dan keuntungan, tetapi juga pada penciptaan lingkungan yang berkelanjutan. Kami memilih pengelolaan limbah sebagai bidang usaha kami untuk mewujudkan lingkungan tersebut. Generasi muda yang aktif sangat diperlukan untuk tujuan ini, sehingga kami melaksanakan DESI SGP 2024,” jelasnya.
Bertempat di Gedung Training Center DESI di Desa Tlogoretno, Kabupaten Lamongan, dua tim terpilih mempresentasikan proyek mereka dalam Presentasi Final DESI SGP 2024 sebagai penilaian akhir. Tim VERMIALMA dari Madrasah Aliyah Al-Ma’arif Brengkok dan Tim MAMSAKA dari Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Paciran adalah tim-tim yang terpilih.
Tim VERMIALMA, yang terdiri dari Muhammad Kevin Andriansyah (ketua tim), Melisa Nur Indah Ainim, dan M. Ishak Ramdhani, dengan bimbingan Muh. Muhtar Khoiri A., mempresentasikan proyek mereka yang berjudul “Pemulihan Kesuburan Tanah Menggunakan Metode Vermicomposting Untuk Mengembalikan Kadar C-N Sebagai Upaya Penurunan Desertifikasi Lahan Tanam.” Sementara itu, Tim MAMSAKA, yang terdiri dari Nayla Salma (ketua tim), Safira Laili Aunillah, dan Qothrun Nada Firdausi, dengan bimbingan Andi Vidiyanto, mempresentasikan proyek mereka dengan judul “Implementasi Smart Coenzym Sprayer (SCS) Berbasis Microcontroller.”
Titik Indriani, S.Sos., Pejabat Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya terhadap dua tim tersebut. “Mereka adalah contoh nyata dari penggiat lingkungan. Semoga proyek mereka dapat menyebar dan menginspirasi pelajar lain di luar Lamongan untuk berinovasi dan melestarikan lingkungan di sekolah dan masyarakat mereka,” katanya. Safuan Hadi, S.M., Pejabat Pelaksana Pengelola Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, juga menyatakan pentingnya menjaga lingkungan dan memberikan apresiasi terhadap pelajar madrasah yang berkomitmen menjaga lingkungan.
Juri untuk sesi presentasi final terdiri dari Titik Indriani, S.Sos., Dr. I Made Wahyu Wijaya, S.T. (Kepala Pusat Penelitian, Publikasi dan Sentra HKI Universitas Masaraswati Denpasar), dan dr. Davrina Rianda, M.Gizi (Co-Founder Mama4Planet). Dr. I Made Wahyu Wijaya, S.T., mendukung pelaksanaan DESI SGP 2024, menyatakan bahwa program ini meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar melalui metode project-based learning. Ia berharap DESI SGP 2024 dapat berlanjut dan menjadi gerakan berkelanjutan yang membawa perubahan positif.
dr. Davrina Rianda, M.Gizi juga memberikan dukungannya, mengatakan bahwa sangat memotivasi melihat generasi muda Indonesia dengan ide-ide inovatif yang menjadi agen perubahan untuk lingkungan mereka.
Setelah penilaian, Tim VERMIALMA dari Madrasah Aliyah Al-Ma’arif Brondong dinyatakan sebagai Juara 1 DESI SGP 2024, sementara Tim MAMSAKA meraih Juara 2. Tim VERMIALMA juga dianugerahi gelar “The Most Harmonious Team” atas penerapan pendekatan berbasis alam dalam menghadapi isu lingkungan, sedangkan Tim MAMSAKA mendapat gelar “The Most Futuristic Team” untuk pendekatan berbasis teknologi dan energi berkelanjutan yang mereka terapkan.